Kopi sore ini....
Kuseduh dg air Pengharapan Dalam cangkir bundar kehidupan...
Dengan sedikit adukan sendok cita-cita kunikmati kehangatannya bersama setitik cerita yang akan terkisahkan dihari tua....
Seorang sahabat duduk disampingku sambil bercerita dengan semua kebimbangan diraut wajahnya tanpa ada kata... Kata yang seharusnya terceritakan seperti goresan tinta dikertas putih yang akan mnjadi skenario hebat ketika apresiasi dapat terealisasikan dengan baik.. n bukan hanya sepenggal kisah usang yang tak pernah tersampaikan....
Semua terlihat kaku... Dingin... Sedingin sore ini yang menjadikan alasan kenapa kuseduh kopi panas ini.... Hanya kucing putih yang bergulingan dilantai itu yang memperindah suasana sore yang tak nikmat ini....Kucing putih yang berusaha memperbaiki keadaan dengan segala tingkahnya yang seakan berkata " Lihatlah aku yang tak pernah terhimpit pikiran seperti kalian "....
Dikejauhan... Hanya seorang gadis remaja melintas dengan cantiknya menuruni tangga sebuah radio tempat ia bercerita akan keluh kesahnya... Tempat ia tertawa dalam tangisnya... Tempat ia berteduh ketika hujan dlm hatinya tak ingin ad yang mengetahui.... Dan tempat berpasang mata memperhatikan n mengharapkan tatapannya walaupun ia tak pernah menyadarinya....
Sayup2 terdengar suara aransemen musik yang tak pernah asing berirama dtelinga... Suara yang hampir tiap sore menemani gelak ◦°◦:D:D◦°◦Нзнзнзнз ◦°◦:D:D◦°◦ dan tangisan yang tak terekspresikan dari setiap manusia yang mendengarnya... Suara ansambel dari terompet dan tabuh genderang yang sll dirangkai menjadi nada nada indah oleh lelaki bertubuh tambun yang mengaku komposer dengan rotan kecil ditangannya... Disamping para pemotong rumput dan penyapu jalanan yang yang hanya bisa menyaksikan dan seakan tak pernah merasa terganggu dengan keadaan dan kebisingan itu setiap harinya....
Uch.... Kopi sore ini...
Merangkai bermacam suasana yang ingin dicairkan oleh kehangatannya dari dinginnya suasana... Suasana yang hanya membuat malas... Suasana yang hanya ingin dikhayalkan dari balik selimut saja... Suasana yang selalu memanggil para pemuda untuk bercinta dengan pasangannya....
Hanya dengan kopi sore ini...banyak sekali kepahitan yang tercairkan... Hanya dengan mata dan dua telinga... Sudah cukup untuk menjadi saksi bagaimana sore ini dihadirkan sang pencipta...
Tinggal dari mereka yang tengah kusaksikan... Apakah diri mereka menyimpan kepahitan seperti hitamnya kopi ini... Atau manis seperti rasa yang telah tercampurkan dalam cangkir yang berisi air panas... Semoga semua merasakan manisnya walau tak mengecap rasa... Krn hanya semut yang mungkin telah mencoba... Sebab mereka telah penuh mengerubungi cangkirnya.... Cangkir dari sebuah cerita bersama... Cangkir dari kisah yang seakan terlewatkan... Cangkir tempat awal cerita ini dituliskan... Cangkir kecil yang menyajikan Kopi sore ini....
( Angin senja diKota asa manusia... : 2011)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan bagi yang mau bertanya maupun yang ingin berkomentar...