Surat Putih Wanita Tua Hitam Legam Dibalik Celengan Ayamnya

Nak..
Kaulah harapan dan asa....
dipundakmu lah ibu titipkan senyuman dari air mata ini...
ditanganmu lah ayahmu menumpangkan impiannya melihatmu tertawa...
dari langkahmu lah kami mengimajinasikan utk dapat menggapai Ridho-Nya...

dari tatapanmu lah kami berusaha memahami apa yang kau lihat lebih baik daripada yang kami saksikan...
dari ragam tanyamu lah kami sampaikan cerita yang kita lalui ini terkadang tak seperti yang kita inginkan...
Karena dari Impianmu... smua yang kami lakukan utkmu dalam hidup ini terasa sempurna...
Ingatlah.... hari esok adalah usaha terbaik untuk mendongak keatas...mendaki puncak teratas yang ingin kau gapai... segala lelah dalam letih yang kau rasakan nanti tak akan sia-sia setelah kau melihat keindahan dr puncak bukit berbatu yang slama ini kita daki bersama... mungkin kami tak akan bisa sampai ke puncak itu... namun kami hanya berharap kamu dapat melakukannya demi dan untuk kami... tancapkanlah bendera kemenangan dibagian tertinggi yang bisa kau gapai.... Jangan pernah berusaha utk menyerah...
Pasti akan banyak angin dan kerikil tajam yang akan mencoba menghentikan langkahmu... teruslah mencoba.. jangan terkalahkan oleh dahaga dan kecewa ketika kamu masih bisa utk mengusahakannya.... tak usah kau balas air susu ini.. karena hanya itu yang bisa ibu berikan kepadamu... tak usah kau obati luka dikaki ayahmu dan mengusap guratan lusuh diwajahnya... karena hanya itu yang bisa dilakukannya demi untaian dasi yang nanti mungkin akan ada melingkar dilehermu... tak usah kau jadikan tangisanmu utk menghadiahkan tawa kepada kami... krn kami lah yg seharusnya seperti itu kepadamu...
Kami yang belum bisa membuatmu seperti yang kau inginkan... tp akan selalu kami usahakan sampai kau bisa untuk merasakan...
kami yang belum bisa menceritakan tentang Roller Coaster...
kami yang belum bisa menghadiahkan keju dan susu...
kami yang belum bisa mmembuatmu merasakan apa itu kasur empuk dengan pegas berkualitasnya...
karena kami memang belum bisa....
Selalulah dijalurmu...jalur kejujuran dan kerendahan hati.... impian tertinggi akan kau dapatkan hanya dengan kerendahan yang kami maksudkan.... campakkan kesombongan ketika kau coba merasakan... karena tak ada yg bisa kau sombongkan dg keadaan yang membesarkanmu dengan peluh dan tangan kasar dari pancaran sinar matahari yang menoreh dipunggung ini...
Kami hanya ingin kau tidak seperti kami... kami ingin kau jauh diatas dan tak seperti kami yang selalu dibawah karena terkalahkan keadaan... bukannya kami menyerah.. tapi kami hanya ingin kau mengerti...
karena hidup itu bukan hny tentang sebuah harga...
karena hidup itu tentang apa dan bagaimana...
karena hidup itu bukan hny tentang capaian saja...
karena hidup itu adalah usaha...
Berjalanlah nak... sebaik2nya mulai dari langkah pertamamu.. derapkanlah dengan baik....
Jejalkan dengan kuat.... tak usah kau pedulikan kami... karena kami akan selalu bangga apapun yang kau tempuh selama itu adalah jalan terbaik yang telah berusaha kami tepukkan dipundakmu... jganlah sll terpaut utk rasa bahagia yang ingin kau persembahkan kepada kami... karena kebahagian kami adalah kamu.... karena kebahagiaan kami adalah telah diberikan-Nya kesempatan untuk membesarkan dan mendidikmu....
Karena kami hanya orang tua... yang sll merasa bahagia wlaupun kau hanya menoleh sebentar kepada kami dan tersenyum... krn kami tak pernah mengharapkan apa2 kecuali kebahagiaanmu...
Karena hanya itu tujuan kami disini... bukan utk skedar mengajarkan... tp hny utk berbagi cerita dan pengalaman.. karena sebenarnya kita sama... cm kami yg ditakdirkan lebih dulu ada n merasakan sgalanya... segala tamparan matahari dan sengatan panasnya... dg harapan smoga kau tdk merasakan kasarnya tangan ini dan hitam legamnya kulit yang membalut tubuh renta ibu dan ayahmu ini....



(Surat Putih Wanita Tua Hitam Legam Dibalik Celengan Ayamnya : Kaltim 2011)