Apapun Itu

Anda Memiliki Info Atau Berita Menarik..??? Kirim Saja ke : djandakoe@yahoo.com

Jumat, 04 Maret 2011

Wanita Tua Dengan Mangkok Kecil Ditangannya

" Kasihan paakk...minta uang kecil bwt makan paakk..." Beberapa peminta2 dtg dg mangkok kecil ditangannya seraya muka memelas utk dikasihani... Entah Sudah beberapa kali kudengar kata2 itu dr pagi td.. Kata2 yang sesekali berdampingan dengan ucapan “ Permisi “ dari para pengamen jalanan yang juga mengharapkan recehan dari para pengunjung warung sederhana pinggir jalan disudut kota yang pembangunannya tidaklah sederhana ini... Sejak pertama kali kududuk dibangku warung ini...
Demi secangkir kopi hitam dan beberapa gorengan yang seakan terasa sangat nikmat menemani pagi ini, kuberanikan berdesakan duduk dibangku panjang ddepan sebuah meja kecil nan panjang jg utk kenikmatan yang kuharapkan itu...

Panas.. Peluh.. Dan ocehan2 yang menurutku sebagian besar gak penting itu menemani dudukku dwarung ini... Beragam canda tawa para sopir angkutan kota dg tukang ojek serta petugas parkir dengan suara peluitnya semakin membuat bising dlm kegaduhan warung ini...aku hanya diam..krn memang tak ad yang kukenal slh satu maupun sebagian dr mereka...

Sejenak kembali kupalingkan wajahku kepada sesosok wanita tua yang dtg dg membawa mangkok kecil ditangannya...wanita tua dengan guratan lusuh yang teramat sangat dan kulit yang terlihat hanya sebagai pembungkus tulang saja... kusam... hanya itulah yang terlihat dari wajah tua nya yang keriput itu...Sambil berjalan mengitari beberapa meja yang terisi oleh para pengunjung dengan makanannya, Wanita tua itu kembali mengucapkan kata2 yang drtd sll terdengar setelah beberapa selang waktu..." Kasihan paakk... Blm makan... Minta uang kecil seikhlasnya... " Kira2 seperti itu lah wanita itu berujar... dan tak ada satupun yang mempedulikan ucapannya... semua terlihat sibuk mengurus sendok dan garpu diantara mulut dan piring makanannya...
Sesaat aku berpikir.. “ Kenapa masih ada orang2 seperti ini ditengah hiruk pikuk kota yang semakin menggila ini...?? Kenapa masih ada orang tua yang tak bisa makan dengan tenang di usia senja nya..??? kenapa masih saja kemiskinan yang menjadi faktor utama utk mendapatkan rasa kasihan dari orang2 disekitarnya..??? Kenapa masih ada kesenjangan yang sangat signifikan dan tak terperhatikan oleh penguasa yang semakin kaya..??? Ataukah memang mereka yang tak ingin dipandang oleh penguasa..???? serta beberapa pertanyaan kecil lainnya yang terangkum dalam otak kecilku yang sudah penuh dengan berbagai hal yang sebagian besar juga masih kucari jawabannya.. ditambah dengan perasaan kenapa saya merasa risih dan terganggu dengan keadaan seperti ini disini....

“ Ibu... sini... “ Terdengar suara seorang laki2 memanggil wanita tua dengan mangkok kecil itu... Dari sekian banyak pengunjung di warung yang berjubel ini..ternyata hanya dia yang mempunyai respon terhadap kata2 wanita itu.... Laki2 yang ternyata adalah Seorang bapak separuh baya yang sedang menikmati sarapan pagi dengan anak kecil perempuannya... Laki2 yang duduk sambil sesekali menyuapi anaknya yang hanya mengaduk2 makanan dipiringnya... Laki2 yang duduk Tepat berada didepanku... Sejenak kuperhatikan saja.. Apakah bapak ini akan mengeluarkan recehan dr dlm kantongnya atau hendak melakukan apa...sedangkan anak perempuan kecilnya yang lucu itu hanya tersenyum2 kecil dg segala tingkah kekanakannya...

“ Ibu mau makan..??? silakan duduk ibu... “ bapak itu berkata seraya mempersilahkan ibu tua tersebut untuk duduk disampingnya.... Heran dan sedikit terkejut memperhatikan hal tersebut... aku tetap terdiam, kembali beberapa pertanyaan muncul dalam pikiran dan benakku ini... ternyata walaupun duduk berhadapan...pikiranku dengan bapak separuh baya itu sangat bertolak belakang... bertolak belakang antara risih dan kasihan... bertolak belakang antara tak peduli dengan perhatian.... bertolak belakang antara hanya membuat pertanyaan dengan tindakan.... dan bertolak belakang meski tak saling berkata.....
Wanita tua makan dengan lahapnya setelah menu yang diinginkan berpindah dengan cepat dari etalase bertingkat itu kedalam piring yang seakan telah terlihat lukisan wajah manusia yang bertuliskan “ BANK INDONESIA “ oleh sang penjual dari suara pesanan bapak separuh baya.... “ Nak.. Jangan ganggu nenek sedang makan... “ Ucap bapak itu kepada anak perempuan kecilnya yang terlihat berusaha akrab dengan ibu tua sembari membelai2 tangan keriput wanita tua yang dipanggil dengan kata nenek oleh sang bapak.... Perempuan kecil nan lucu itu terlihat acuh dengan perkataan bapaknya.. sedangkan wanita tua itu balik membelai sang gadis kecil...
Piring terlihat kosong... wanita tua itu seakan lega dengan rasa siksa sementara yang dirasakan dari tengah perutnya ketika terjadi sebuah obrolan kecil diantara mereka, sesaat ketika suara telepon genggamku berbunyi dan mengharuskanku untuk menerimanya, suara telepon masuk dari seorang wanita belia yang dulu pernah berkata “ Mari Kita Jalani Ini apa adanya... “ walaupun pada akhirnya aku juga yang dituduh mengkhianati semuanya..... Setelah beberapa pertanyaan yang menurutku tidaklah penting dari balik telepon itu, kembali perhatianku tertuju pada obyek dari moment langka yang masih berada tepat didepanku itu.... Moment berharga yang menyita waktuku namun aku tak pernah menyadarinya.....
“ Terima kasih Nak... Ibu doakan semoga ananda dan keluarga selalu dalam berkah Tuhan.. “ itu kata terakhir dari sang wanita tua seraya berlalu dari meja tempat kami duduk berhadapan itu... dengan membawa pikulan yang tak kutahu isinya, wanita tua itu meninggalkan kami bertiga...
Dalam senyum sambil membelai rambut anak perempuan kecilnya yang lucu itu dia berkata kepadaku... “SAYA TAHU ANDA HERAN MELIHAT SAYA SEPERTI ITU.... Tapi pernahkah terpikirkan oleh anda..?? apakah cukup uang meminta2 nya setiap hari hanya untuk mengisi perut yang wajib di isi 2x sehari itu..??? Apakah dia memilih ingin menjadi seperti itu..?? menghilangkan harga diri hanya demi recehan logam yang belum tentu dia dapatkan..??? Pernahkah Terpikirkan oleh anda... bagaimana kota ini memperlakukan kemiskinan masyarakatnya..??? pernahkah terpikirkan oleh anda..??? anggapan orang yang selalu mengatakan bahwa pengemis itu dikoordinir untuk memberikan setoran..?? tapi tak terlintas betapa laparnya wajah tua itu berupaya untuk mengharap belas kasihan..??? Lihatlah mereka dari sisi kehidupan.. bkn dari sisi anggapan... mereka yang sbnernya pny keluarga..tp terkadang tak diinginkan keluarga.... Mereka yang setiap hari tak pernah kita tau merebahkan diri dimana... yang tak pernah kita tahu apakah kehangatan atau kedinginan yang mereka rasakan..???
Mengapa saya berkata seperti ini..?? Karena saya pernah merasakan seperti mereka, berdua bersama ibu saya yang belum sempat saya balas jasanya sudah meninggalkan saya seperti saya ditinggalkan ayah dan tak diharapkan oleh semua keluarga.... Dan... APAKAH ITU TERPIKIRKAN OLEH ANDA..???
Dengan Sedikit sunggingan senyum utk mengimbangi apa yang diungkapkan dari perasaannya itu, aku cuma berucap... “ Maaf... Sebelum anda berkata, smua sudah terlintas dalam benak saya ketika suapan nasi pertama dari wanita tua itu.... “

Dan aku pun berlalu.....

(Celoteh Pagi dipasar Pagi... : Samarinda – Kaltim 2011)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan bagi yang mau bertanya maupun yang ingin berkomentar...